Minggu, 30 September 2012

Keinginan Yang Terdalam

Di matanya terlihat jelas keinginan yang terdalam. 
Rahim yang tidak bisa dihuni makhluk laki-laki buah cinta kami 
untuk yang kesekian kalinya harus mengalami kegagalan 
menghidupi benih yang tertanam ditubuhku. 
ketiga kali nya hanya sanggup hidup tak lebih dari dua bulan didalam rahimku. 
kini nyala lilin itu tinggal setitik kecil.
ia..meraih tubuhku.
tetap nyala itu hilang, ia berucap :
Aku menyayangimu, karna kau kekuatanku
Aku memilikimu, karna kau perhiasanku
Aku ingin selalu didekatmu, karna kau cahayaku
Dan hasrat yang terus-menerus tak putus
Sampai hatiku patah.
Karna engkau bayangan diwaktu siang
Dan sinar diwaktu malam
Kau selalu hidup dalam ratapku
Dan tak pernah meninggalkan dalam sukma.
 
 

Beri Aku Apimu

Kau,  sekalipun aku tidak memetikmu sebagai bunga
yang terangkai dalam hari-hari dan hidupku,
bagiku kau tetap yang terindah itu.
kau tetap satu-satunya pemilik api yang akan menyalakan aku.
pendarmu akan selalu menghangatkan aku.
ada sebuah rahasia yang terkandung dalam kegelapan.
hanya ada satu cara untk menyingkapnya,
yaitu dengan cahaya.
dan  kaulah cahaya itu,

Layarkan Aku

kau hadir seperti angin timur
bertiup menanggalkan dedaunan dari ranting-ranting, gugur
mencerai-berai awan gemawan
merentas pada utas pelangi
seusai menyatu dalam nyayian hujan
melancar cuaca, meminang musim

Dan aku, daun itu
yang gugur oleh angin timurmu
menatapi cerai awan gemawan,
dan simpuh dalam rinai hujan mendamba pelangi

Menunggu angin timurmu terbangkan pelangi
melayang jatuh pada aliran sungai
lalu layarkan aku, ajak aku
mengarungi cuaca
mengatasi musim
dan aku akan tahu
kemana daun jatuh tatkala kauangin menyentuh.

Kamis, 27 September 2012

Hujan Kabut

Hujan kabut
adalah apa yang tidak tampak olehmu
hujan kabut
adalah yang kau nilai dari hatimu
hujan kabut
adalah yang tak terungkap utuh
siapa aku sebenarnya...
sesungguhnya dirimu, tak pernah tahu
karena itu…
janganlah merasa mengenalku
karena akan sangat menyakitkanmu
kenalillah aku apa adanya
sesuai hati dan jiwamu

Rintik Hujan

Senja seperti ini...rintik hujan berserakan mengantar pesan terakhir...tentang cinta yang tiba-tiba hilang
pada kelokan-kelokan jalan menuju rumahku
gerimis senja ini tak kunjung reda...memupus cinta entah hanyut ke laut mana...dari balik jendela ku tatap hujan tak jadi reda...rindu mendera-dera jiwa

Kepingan Rindu

Warna langit tlah biru
Ketika kau ucapkan kata rindu
Membuat aku terbuai dalam khayalanku
Langit hatimu kembali padaku

Beberapa keping rindu
Membuat berandaku seperti dulu
Bunga melatimu tak kan layu
Iya bersemi sejak kehadiranmu

Aku terjatuh dalam alunan merdu
Suara mu mendayu-dayu
Menghiasi kepingan rindu
Hingga ku ukir senyum diwajahku

Ini lah taman melatimu
Seharum wangi rinduku
Yang ku kirim untukmu
Hingga birunya langit dihatimu...

Melody Rindu

Gemericik melody cinta
Yang mengalir menelusuri jiwa
Mengisi relung hati dengan kelembutan
Menyentuh buaian sukma hati
Semerbak harum bunga
Mengharumi untaian sudut hati
Bergemericik kerinduan ini
Pada pesona yg hadir menyapa
Ku tak ingin berdusta pada surga
Ku ingin sampaikan padanya
Bahwa segenap kerinduan ini
Kuberikan pada sebuah senyum yang kian hadir dalam relung hati

Rabu, 26 September 2012

Gelora Rasa

Ada asa
Ada gelora
Ada gempita
Dan juga ada luka

Sampai kusadar ada yang berbeda di relung jiwa
menghentak, menyeruak dan menyentak.

Ketika cinta datang, maka ia akan datang begitu saja
Seperti hujan yang datang tiba-tiba,
Membasahi relung jiwa,
Yang lapar dan dahaga

Selasa, 25 September 2012

Daun Jatuh



di langit, awan merepih hari
di bumi, sepi meriap purba

lihatlah !

yang tersisa di genggaman jari-jari pagi
tentang embun yang bergalur di urat daun
ia adalah air mata kehidupan baru

ketika daun jatuh di ribaan senja
gugur bukan lagi kesetiaan yang mengukur
sebab kenangan sebatas umur tak akan bisa diulur

diluar detik, sesaat adalah abadi
mengekalkan esok yang mungkin tak ada
maka biarkan sejenak aku terbaring
sebelum angin bersiru, kemana lagi akan tiba

Tuntun Langkahku


Duhai Dzat Yang Maha Rahman 
tutun langkah yang terjerembab dalam kemunafikan 
 luluhkan hati yang membatu dalam keangkuhan,
 agar tiada prasangka dan kebencian dan luka tiada semakin berkepanjangan 
tunjukan cahaya-Mu diatas cahaya yang meredup bimbinglah hamba yang kalut

Sunyi Bersama Angan-angan



Bisikan cakrawala hati menerangi dalam sunyi
rindu dalam jiwa melangkah,  jauh bersama angan-angan..
Kaukah angin, yang hadir menemani
Dikala malam. . . menatap rembulan sendiri
Nyanyian rinduku bukanlah tembang masa lalu.
Antara aku dan kamu

Hadir Dalam Kenangan


Dalam keremangan pagi
Hujan kabut hadir menemani,
Menyelimuti bumi.
Ada kala kenangan yang hadir itu seperti kupu-kupu, menari.
Tentang kamu..
Dalam belenggu aku menunggu
Asa yang mendera Kurengkuh bayangmu dalam simpuh doa
Semoga bahagia menyertai hari-harimu
Semoga cinta dan rindu yang ada
Tetap milik kita bersama..


Teduh


 Selapis langit
sembunyi sudah
Bayang tak kentara
duduk di rindu hijau.
Memisahkan berbatang
neraca.
Sebagai riap senyap, penculik detik siang,
dari cadar bumi yg membelah awan.

Mentari tiada.

BY : Hutan Cemara