Sabtu, 20 Oktober 2012

Suara Rindu

Bibirku menggumamkan suara rindu.
yang semangkin lama semangkin menggelora di dada ini.
kau..., yang terkasih nun jauh di sana.
bacalah hatiku yang dipenuhi cinta diatas pesan-pesanku.
seperti aku yang selalu membuka lipatan-lipatan pesan yang di atasnya kau tulis getar-getar canda.
kata-kata yang kau tulis di atas adalah kekuatan yang semangkin mengokohkan afeksi kepadamu.

Terimalah Jiwaku

Ajarkan aku tentang bahasa rindu. untuk selalau bersamamu.
seumpama sececap anggur yang kau tuang di atas cawan persahabatan adalah embun yang dinanti dedaunan di pagi hari.
hati ini seperti suara simfoni yang sangat merindu.
"Kuserahkan diriku sepenuhnya di hadapanmu sahabatku. Aku tak punya bekal apapun, kecuali selembar hatiku ini. terimalah jiwaku."

Merangkaikan Jiwanya Dan Jiwaku


Kata-kata yang meluncur dari sepasang bibir.
seperti embun yang jatuh dari daun-daun bunga,
ketika mereka diterpa angin.
ketika diam, diamnya adalah musik indah yang membawa seseorang pada dunia mimpi.
dan membuat nya mendengar debaran-debaran hati.
siapa sangka sesungguhnya ia tengah memakai jubah kepedihan yang mendalam,
melalui hidupnya yang menambah keindahan?
siapa yang mengira ia menyembunyikan air mata yang mengucur deras,
di kedalaman jiwanya.
di balik kerling matanya dan senyumnya.
merekah disepasang bibirnya.?
kesunyian merangkaikan jiwanya dan jiwaku.
setiap kali salah satu dari kami memandang wajah yang lain.
apakah Allah telah menciptakan dua raga ini dalam satu jiwa.?
apakah diam adalah bahasa cinta yang paling agung, suci, dan mulia.?
bila Allah telah menciptakan dua raga dalam satu jiwa,
maka bukankah pemisahan tidak akan menghasilakn apa pun,
kecuali rasa nyeri yang dalam, rasa sakit yang hebat, dan rasa pedih yang menyiksa.?

Kejujuranku.

Mencintaimu...
aku yakin kau mengerti dengan rasaku.
walau hanya terungkap lewat pesan.
meski terkadang aku harus menangis karenamu.
ya, mungkin aku tak pandai merangkai kata
jika harus bisa buatmu terbuai akan tuturku
tapi...
itulah kejujuranku.
yang tak rela kau menjadi jiwa pecundang
andai kau tahu..
betapa rasa sayang ini tak bertepi
meski ada cinta lain membutuhkanku.
tapi kalian...
adalah permata di lembah kalbu.
biarkan musim berganti ingatkan kita pada kilasan kisah
tentang kebersamaan.
tanpa kau harus terbebani untuk paham akan kisah
cinta ini begitu indah...
dan aku tak pernah memintamu untuk mengerti...
terakhir,
terima kasih untuk cinta yang sederhana...

Jumat, 12 Oktober 2012

Menjauhlaah...

Telah kau cukupkan kesedihanku..
dan telah kupenuhi keinginanmu
menjauhlaah...
agar kita sama-sama tak saling terluka
tiada lagi rasa yang tersimpan untukmu
walau itu hanya seujung kuku
rasa itu telah musna
dengan berjalannya usia
kini semua telah sirna
aku ingin kembali seperti biasa
hingga kutulis semua ini dengan berlapang dada
semoga kau selalu bahagia, itulah pintaku padamu duhai jiwa.

Rabu, 03 Oktober 2012

Kesepian-Kematian

Daun-daun dan ranting menggigil kedingin,
juga bangunan rumah mungil di ujung jalan itu.
seluruh atapnya putih tertutup hujan kabut yang meluncur dari langit
dari luar tampak gelap, hitam terpantul dari kaca-kaca jendela.
dan seperti itulah rasa hatiku saat ini.
"....tiba-tiba saja aku menuding rahimku yang menjadi biang keladi semua ini.
dan kini aku gugup.
gugup menghadapi diriku sendiri,
antara ketabahan dan kengerian.
antara cinta dan kebencian.
belum tahu apa yang harus aku tanyakan nanti sore pada nya.
kesepian-kematian.
aku ngeri jika ternyata harus menemui tanda dan hatiku akan menjadi remuk.
dan aku terus membunuh waktu,
memilih menenggelamkan diri dalam kesunyian malam hingga pagi menjemputku.

29 September " Tangisku pecah seperti rasa dan inginmu saat itu "

Berakhir

kusebut engkau untuk terakhir kali,
sambil pula kutatap matahari yang tenggelam,
dan : kutenggelamkan pula cintaku padamu.
semoga mewujud menjadi karang didasar sana.
di pantai ini kita pernah bersama menggenggam pasir dan pelan-pelan terlepas semua.
seperti cinta kita,
harus karam didasar samudra.
sambil kutatap camar yang terbang menjauh
dan ku titipkan cinta dan rinduku padamu kekasih tercinta.