Senin, 12 November 2012

Cahaya Cinta

Rembulan memburatkan sinarnya yang putih keperakan,
membuat angkasa malam bersinar indah.
pucuk-pucuk cemara gemerlapan bagai dikalungi beribu-ribu cahaya.
angkasa malam demikian cerah.
sederet awan putih berbaris seumpama prajurit yang sedang melakukan penjagaan,
berkilau-kilau diterpa sinar rembulan.
angin yang berhembus pelan dan turun dari puncak bukit,
menerpa dedaunan dan rerumputan,
mendesis lirih,
aku menatap bintang-bintang dilangit
seakan-akan mencari mana bintang yang akan jatuh diatas pangkuan hati.
Oh, betapa anehnya cinta,
dan betapa sengsaranya orang yang tengah dilanda jatuh cinta,
terlebih ketika cinta masih merupakan bayangan yang menghampiri sang pencinta dan kekasih.
keanehan inilah sesungguhnya tenah terjadi antara ia dan cinta
cinta itu bersemi tumbuh sesuai dengan ladangnya sendiri.
dan waktupun masih menyisakan misterinya.
benang-benang takdir belum terangkai menjadi sulaman jubah keindahan,
yang dihiasi dengan taburan emas rindu,
dan dilapisi oleh sutera kekasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar