Kamis, 28 Juni 2012

Cinta Yang Terkoyak

                            Dengan cadar terkoyak yang terlilit erat mengelilingi 
bahunya dan kepala tertunduk, perempuan itu 
melirik keatas dari balik tepian kerudungnya. 
matanya bagaikan sepasang mata 
rusa yang terluka. Memohon dan pasra.

Dedaunan yang terpana di atas pohon,
seketika berhenti gemerisiknya.
Embusan angin sore yang hangat mengambang.
ketika kau memutuskan jalinan cinta yang terbina sekian lamanyanya..
"Aku menangis seketika! Aku menangis! Aku menagis!"

Rabu, 27 Juni 2012

Retina

Hening kubiarkan menjelma.
termasuk senyum terkembang di bibirku yang tak kuhapus.
kubiarkan saja agar dapat merasakan rasa ternyaman.
ingin rasa nya kumeredam jalan nya waktu.
menahan gerakan jarum jam disudut indonesia,
hingga, tak akan sampai hari saat aku meninggalkan semua itu.
membuat waktu ini abadi berhenti disini.
saat aku jauh darinya.
potongan pemandangan malam hari akan terus terekam dalam retina.
menahanku dari kepulangan yang membuatku akan jauh dari ini semua.
rasa nyaman sempurna telah kurangkum dalam jiwa.

Langit Senja

Langit senja musim panas
selalu tampak menawan.
Beraneka warna muncul dalam semburatnya.
kadang biru, ungu, dan lembayung
hingga mengawal rapat sinar kuning mentari yang turun lambat ke barat.
musim panas menjadikan bola raksasa cakrawala itu harus berjaga lebih lama.
diberi kebebasan penuh bersinar terik,
mewarnai dunia dengan sinarnya
sebelum terbungkam dalam belenggu musim gugur berlanjut musim dingin
terutama hari-hari dipenghujung bulan juni.

Selasa, 26 Juni 2012

Catatan Waktu

  Kusudahi saja lintasan kenangan ini sampai di situ. Karena kurasa aku tak akan mampu menyimpan semuanya dalam hati. Biar saja tersimpan dalam catatan waktu. Karena aku tak ingin dibuat sedih dan menangis karena disiksa kenangan. Cukup kuabadikan dalam lembaran-lembaran kenangan yang kutulis bersama helai kelopak melati yang kutinggalkan di beranda tua. Anggap saja cinta dan kenangan telah penuh kutitipkan pada helai-helai melati, entah kapan untuk ku kembai lagi suatu hari nanti.


Minggu, 24 Juni 2012

Afeksi Tentang Cinta "Melati"

      Aku menafsiri perasaan cinta sebagai sisi emosi manusia yang terpenting dan sangat kompleks. Meski terpenting bagi yang sudah dewasa, cinta tetap harus dikendalikan agar bisa terbina. Sebab, cinta bukan sekedar ungkapan afeksi sederhana yang berpulang pada berahi semata. Cinta memiliki banyak wajah dan misteri. Dari cinta para asketis yang merindukan ruh atau absolut, sampai cinta antara orang tua dan anak, adik dan kakak, tali silaturahmi antara teman dan famili sampai kasih cinta suami istri. Sungguh, semua itu adalah bentuk cinta yang mendalam. Cinta yang demikian tidak gampang surut ketimbang sekedar cinta romantis pada umumnya.
     Aku menghendaki cinta yang bukan sekedar uangkapan afeksi semata, lebih dari itu: cinta platonik yang berpulang pada nilai keabadian cinta-Nya. Bukan makna cinta sesaat karena terjadi cumbu rayu berbumbu afeksi, bukan pula cinta terhadap keindahan tubuh yang mudah pudar ditelan umur.

Jumat, 22 Juni 2012

Oh..Manisku


Ada banyak sekali yang mesti aku katakan padamu...
dari mana yang pertama ku mulai..?
segala padamu serba terpuji..
oh..engkaulah yang membuat
senandung citra dari tulisanku
dengan segala makna....
inilah nyanyianku, dan aku
disini hingga embun rangkum
sejuk hati kita dan esok...
bila tergambar remang pagi,
maka lampu telah jadi binar matamu...
lalu rindu jadi hijaukan tuturmu.
jangan....
jangan katakan mengapa aku bicara
tentang dirimu.
sebab sungai dan jalan yang berliku
sunyi telah kalah
olehmu oh manisku

Dalam Do'a

Untuk kesekian kalinya kembali, 
Ada perasaan aneh menyelinap dalam hati.
Tiap kali memandang wajahnya yang diam tenang,
Tiap itu juga masa lalu itu terkenang lekat dalam ingatan.
Aku tak mampu berkata banyak,
Aku hanya bisa diam sembari berdoa atas kesembuhannya.

Keseimbangan Warna

Dalam hening aku ada
dalam hariku yang tak sempurna
kau adalah bagian yang paling berwarna
memberi angin kesegaran ditiap kata

Dan...segalanya terbungkus oleh keseimbangan,
kesabaran juga kekuatan hati.
Kita nikmati irama yang bercermin di diri kita
sendiri..!

dan ketika dua jiwa dalam diam, kelopakku layu.

Dan kesempurnaan warna adalah,
ketika warna lain ikut menyempurnakannya.
"..Lalu melahirkan warna baru yang masih menitiskan warna aslinya.

Bersama Debu-debu Kata


Dihatimu dihatiku,
Ingin ku ucapkan selamat tinggal,
Tapi masih ada yang tertinggal.
Cangkir tempatku menciduk kenangan masih diatas meja makan bersama debu-debu
dan tumpukan kata-kata yang berserakan serta tangisan.

Dihatimu dihatiku
Garam rindu tak ingin ikut pulang,
Sementara senja keburu menjemputku.

Dihatimu dihatiku
Aku turut air mata yang membuka luka,
Entah,
Dimana tubuhku akan singgah setelah jalan hatimu tiap jengkal aku jamah.

Gerimis Yang Sama


Dulu, saat senja, kau sempat mengadukan kegelisahanmu pada cakrawala,
Sebelum bayanganmu ditelan malam,
Saat itu juga kita sempat berbincang tentang bunga melati yang dipetik anak-anak kecil
Kemudian dijadikan sanggul rambutnya,
cantik!
Sungguh...
Tapi malam ini, aku masih menghiasi langit-langit kamarku dengan warna cakrawala yang sama
saat pertama kali kau berkeluh kesah,
Tapi bukankah sajak-sajakku masih aku tulis
dalam kegelisahan yang sama tepat saat gerimis menghapus jejak-jejak kakimu
Diatas halaman rumahku

Luka Dari Kerinduan


Dilangit dadaku,
Wajahmu yang sayu dengan isak tertahan-tahan.
Adalah luka dari masa lalu yang cemburu,
Saat suara kerinduan itu mengalahkan hingar dari jeritan hati.
Kemudian menyelusup dalam dada,
Pepat.
Sebak tapi aku simpan rapat biar debu sore tak lagi mengambarkan padamu,
Bahwa aku juga terluka.
Luka dari kerinduan yang digores sejarah ke dinding-dinding sepi,
Kemudian menjadi perih.

Kamis, 21 Juni 2012

Oh...N

Bagaikan petir disiang hari
menggelegar hingga menyambar sampai keurat nadi..."
seketika mati
sunyi.!
dan tangis pun memecahkan keheningan hati.
tak tertahan sampai teriakan pun bergema...
lagi dan lagi membahana disetiap rasa
Haiii...kamu.!
Ya..kamu-N
Tidak lelahkah kamu yang selalu
berselimutkan mendung?
yang selalu berdampingan dengan hujan?
yang selalu menyekam halilintar..
Oh...N.!
Berhentilah
;bangkitlah segera!
Tataplah dunia
Lihat disekitarnya
Banyak tarian jiwa
Bukan lara dan nestapa
Lihat dengan mata jangan kau rasa dengan duka
Lebur dengan kata canda dan tawa.!
Biar tak lagi kau rasa dusta dalam cinta

Lukisan Fajar

Shubuh ;
Kabut masih berselimut gigil
dan sepi yang ngelangut,
jalan-jalan masih seperti lorong dalam hutan, taman yang rimbun,
pepohonan jangkung seolah menggapai rembulan,
pujian-pujian dari langgar jauh dari hingar,
Desa ini masih sepi,
masih berkerkudung sarung sambil jongkok,
mengamati apa saja didepan hidungnya,
termasuk aku yang dibelah suasana,
melangkah dijalan seperti yang digambar dalam lukisan.

Luka Kenangan

Pintu-pintu terkuak membuka kepiluan;
maka datanglah mereka, tetamuku.
itu dia, malam untuk membentangkan
selembar permadani keputusan.
Dan berlalulah malam untuk mengungkapkan
kesakitan bintang gemintang.
Maka tibalah sang pagi beserta cahaya nan tajam
membuka luka kenangan.
Antara Kau dan Aku....

Rabu, 20 Juni 2012

Cinta diujung kegelapan Yang Frustasi



Dalam kegelapan!
layakkah cinta diperlakukan sembunyi-sembunyi seperti itu?
taman itu begitu terang, lilin-lilin dan lentera-lentera berbaris di dinding, menerangi jalan setapak. tergantung di pepohonan.
cahaya berkilauan di kolam air.

Udara di penuhi musik dan suara merdu.
tetapi saat ini aku hanya bisa mendengar kekejaman mereka yang tidak pernah memedulikan atas perasaan melankolis cinta yang membuat frustasi.

Aku berjalan menuju kegelapan.
bergerak lambat seakan-akan sedang menikmati jalanan sewaktu malam. hingga, aku bisa menyadari ketidak sabaranku terselubung dalam langkahku.
Mataku mencari-cari di dalam kegelapan
wajahku memancarkan kekhawatiran yang hebat. dan ketakutanku, jika ia tidak berada disini. ia telah berubah. kenangan kau menipuku.!
apakah kau telah menyimpan hati yang baru.
Wahai kenangan? jika kau telah menunjukan kepadaku kesetiaan nya, seberapa besar kah?
karena kerinduan ini.."
seberapa pahit kesedihan yang akan mencengkeram otakku?

Dimana dia? "
" Disana."
Aku tidak melihat apa-apa, hanya kegelapan di luar cahaya, hingga keujung bumi.
jika aku melangkah kedepan saat ini, apakah aku akan terjatuh?
aku merasa merinding rambut-rambut halus di lenganku berdiri hingga saat ini, aku masih di manjakan oleh harapan, di buat melayang oleh impian yang telah memperpanjang nyawaku; seluruh hidupku bisa kujalani dengan harapan dan impian.

Ketakutanku


Aku ketakutan.!
seperti air diatas pasir,
mereka mungkin menguap saat aku melangkah kedalam bayangan,
meninggalkan hatiku dalam keadaan kering dan berdebu.
Mungkin saat melihatku, dia tidak akan lagi mencintaiku,
hingga dia akan merasa kecewa, dan bertanya-tanya,
mengapa dia telah mencintai diriku ini begitu lama?

Pabela

Aku sedih krn aku sudah lupa cara tertawa dan senyum yang manja.
Karna pabela sibuk dengan urusan nya..
Yang satu sibuk dengan kisah si maya
Yang satu repot memikirkan rasa ketakutan nya...

Aaaaaagrh!
Aku hanya dapat berteriak, sambil berlari kedanow..
Sambil mengayun sampan dan mam cilok serta es cendol kegemaranku.
Karna tadi aku ambil uang dari saku pabela...
Sssttt.!, ( diem-diem ya para pembaca jangan buat komen laporan klu mel ambil uang dari saku mereka. )

Telah puas aku bermain didanow itu., kuputus kan pulang. Dengan senyum yang manja buat pabela tersayang...
Tapi lagi-lagi mereka masih sibuk..

PABELA...tidak kalian rasakan rintihan hati kecilku?

Yang satu sibuk dengan menjawab telp maya
Yang satu termenung di tepi jendela menatap kolam ikan diberanda rumah.

Ahh!
Aku pun jadi salah tingkah melihat dan merasakan ini semua...

Itu celotehan adik yang manja pada pabela yang tersayang..
Kenapa?
Mengapa?

Sambil aku berlari kembali ketepi danow itu kembali ku berteriak...
Aaaaagrh!
Eh..malah paman amang turun dari sela-sela pohon cemara..
Dan berkata..eh anak kecil berisik ganggu mereka yang sedang bercinta..upst..lagi-lagi kena omelan paman amang..

Akhirnya aku pergi ketaman melati.,kulihan bunga-bunga nya tlah layu harumnya tak lagi semerbak dulu

PABELA...apa kalian belum selesai juga dengan urusan kalian?
Aku rindu...hikz..hikz..
Kenapa kalian sempit sekali waktu untuk ku?
Mengapa kalian tak mengerti maksudku?

Akhirnya ku buat catatan belati untuk ku tikam pada diri sendiri..tapi malah salah arti disangka aku tak punya hati hanya bisa ngomong tanpa bukti..ahh!
Lagi dan lagi...!

Udah tar disambung lagi catatan nya jari-jari mel pegel jempol nya ampe gempor..

" Inilah celotehan adk melati untuk pabela... "
Kenapa ?
Mengapa ?

Disini


Di tempat yang ku sebut beranda tua ini.
ada cinta, mimpi, dan harapan yang tersimpan.
tetapi kau sendiri tak mampu menjejakkan kakimu tepat di sebuah titik.
Aku takut untuk harus meraihmu, kembali.
memastikanmu tak akan pergi lagi.
hingga aku lepaskan tanganku. ya,
karna itulah aku meninggalkanmu,
memilih arah yang berbeda denganmu.
hingga aku bersembunyi dibalik keramaian yang sunyi

Titian Kehidupan


Keindahan yang Enagkau tawarkan.
Manis kehidupan yang Engkau sajikan,
Dan segala perlengkapan yang Engkau ciptakan,
tidak lain hanyalah ujian belaka.
dan, kebanyakan dari kita lengah dan khilaf.

Dunia hanyalah tempat di mana segala kesenangan ditetapkan untuk musnah.
di dalamnya, manusia melewati titian kehidupan,
meniti waktu yang tajam,
hingga waktu yang ditentukan.
titian itu sungguh tajam,
sehingga kebanyakan manusia tergelincir ke tempat yang menistakan.
demikian pula antara cinta dan nafsu.

Rahasia Cinta


 Hanya cinta yang mampu memaafkan dan terus memaafkan.
Hanya cinta yang bisa membuat orang menjadi bodoh dan tidak berdaya,
Hingga tiba-tiba ia berada di titik tertinggi
Pada sebuah gelombang.
Lalu sepersekian detik berikutnya sudah terhempas ke dasar lautan.

Kau, dia, dan cinta--aku simpan di hatiku. suatu saat nanti,
jika memang sudah waktunya, 
akan kubuka kembali cerita tentang rahasia hati.
kau atau dia, entah, aku belum menentukan siapa yang aku nanti.

Kamis, 14 Juni 2012

Sunyi

Biar cerita pagi mengawal rindu,
biar ujung nurani dikawal lagu.
karna satu simponi masih menjadi pesan yang indah.
dan teduh matamu di dadaku dalam ufuk baru
di beranda tuan ini aku masih setia menunggu.

Hidupku


Waktu begitu cepat berlalu, hidupku jungkir balik.
hingga akhirnya aku pun menyerah.
Aku belajar untuk tak memedulikan dirimu dan kemungkinan kembali seperti dahulu.
Orang berubah dengan seiring berjalannya waktu,
hingga...aku menjalani sebuah perubahan kepribadian selama beberapa bulan.
aku tak tau siapa diriku
hingga...Bagaimana aku bisa tersesat dari tamanku,
Dan bagaimana aku terjebak dalam pusaran abadi, 
aku pun tak tahu.
Dan kini aku telah berdamai dengan diriku sendiri dan merasa bahagia dengan hidupku sekarang
aku tak punya keingnan untuk kembali di kehidupan masa laluku atau berhubungan dengan semua itu..
Kau adalah hubungan lamaku, seperti yang kukatakan padamu di beranda tua.

Minggu, 03 Juni 2012

Keabadian Cinta

Hanya membiarkan setetes air embun ini jatuh,
cinta abadi, berkilau tanpa noda, 
menerangi kelokan waktu untuk selamanya...

Ooo...Cintaku
kau ingin menghentikan waktu dengan keajaiban serta keindahan?
serta merajut rangkaian melati yang akan menautkan kematian 
yang tak terbentuk dengan bentuk kesetiaan..!

meskipun begitu, penandaan cintamu..
tak akan lekang oleh waktu.
tak akan runtuh.
tak akan goyah oleh bergantinya musim.
tak akan terpengaruh oleh pasang surut kematian, 
membawa pesan kasihmu yang abadi dari masa kemasa.
rasa ini masih tersimpan untukmu..
dan tak bergerak walau setitik :pun.

disini, di bumi yang berdebu,
raga ini merengkuh kematian dengan lembut, 
hingga menyelubunginya dengan serpihan kenangan.

Sehelai bunga di gelombang air yang lembut




" Senyuman itu bagaikan sehelai kelopak bunga yang melayang jatuh dan menimpa permukaan air yang tenang, menyebabkan gelombang air yang lembut, hampir tidak kentara, tetapi masih terus terlihat lama setelah kelopak bunga itu menghilang. "