bahunya dan kepala tertunduk, perempuan itu
melirik keatas dari balik tepian kerudungnya.
matanya bagaikan sepasang mata
rusa yang terluka. Memohon dan pasra.
Dedaunan yang terpana di atas pohon,
seketika berhenti gemerisiknya.
Embusan angin sore yang hangat mengambang.
ketika kau memutuskan jalinan cinta yang terbina sekian lamanyanya..
"Aku menangis seketika! Aku menangis! Aku menagis!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar