Jumat, 11 Januari 2013

Belati Rindu

Wahai belati rindu …
selalu kau hujamkan setiap rasaku
mata pisaumu terus menikam di relung kalbu,
aku tak mampu menepis setiap hunus belatimu
Yang selalu menyat ukiran yang nyata.
jika terus kau hujamkan, aku dengan belati rindumu
pedih!
perih!
ah!
menelusup riuh dalam pori-pori kulitku
hingga kerinduan yang lambat laun mempurba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar