Sabtu, 07 Juli 2012

Derita Tak Terungkap

Buliran keringat mengalir deras di kedua sisi keningku.
suara-suara keresahan hati yang meraung-raung tercekik diujung bibir.
duniaku seakan runtuh begitu saja. kemudian,
entah darimana, kecemburuan primitif mendera batinku dan menerjang kesadaran,
memberiku kekuatan untuk melawan tubuhku sendiri.
aku bergerak cepat meski terantuk-antuk dipermukaan tanah yang tak rata,
terjerembap di atas serumpun semak,
aku pun melesat masuk kedalam keheningan gelora rasa.
"Aaaaaah!" jerit kesakitan terlontar dari mulutku,
mengaburkan pandangan,
ini mataku, itu hatiku--
penderitaanku tak jua terbebaskan.
hati ini memendam derita tak terungkap;
mata ini mencucurkan air mata nestapa nan nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar