Lanskap wajahmu berhasil merenggut lelap dari tidur dalam
mataku.
Jiwaku terus mekar, sampai hendak meledak, sementara tubuhku terus menguncup,
Tanah-tanah yang basah dengan embun pagi dan udara yang segar,
Bila mungkin akan kering dan terbaring.
Keramahan wajah orang-orang sesuai kedalaman senyum yang diberikan,
Dan kicawan burung yang masih sama saat pagi menyapa.
Kali ini aku nyatakan rindu dengan kisahku, dan keakraban tanda cinta yang alpa pada cerita
Dan kicawan burung yang masih sama saat pagi menyapa.
Kali ini aku nyatakan rindu dengan kisahku, dan keakraban tanda cinta yang alpa pada cerita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar