Sabtu, 07 Juli 2012

Didalam Keheninganku Berdo'a

Begitu berdiri di atas sajadah, aku berusaha setengah mati untuk berkonsentrasi, meyakinkan diriku sendiri melafazkan bacaan dan mendirikan jumlah rakaat sholat yang benar. saat kumulai memusatkan pikiran segenap energi aku mulai melupakan, Ia...dan mereka...". ketika tiba saatnya melafazkan doa, Aku mengakat kedua tanganku tinggi-tinggi di depan wajahku dan memohon dengan sepenuh hatiku.

 " Ya Allah.., terima sholatku dari seorang perempuan lemah, seorang pendosa. Bimbinglah aku kembali
kejalan-Mu yang penuh damai dan kepada pengabdianku pada agama. Apabila perasaan manusiawi yang buruk ini, yang telah mengoyak-nyoyak diriku dan menyiksa jiwaku. Basuhlah kerinduanku ini, pada api yang menelan tubuhku ini. Aku seharusnya menjadi perempuan yang murni. Bagaimana aku bisa menjadi seperti itu jika aku masih merasakan perasaan-perasaan seperti itu? Selimuti hambamu ini dengan kebersahajaan seorang perempuan yang telah bersuami.Hilangkan amarah..." yang menghantuiku saat ini dari benak dan hatiku. Tunjukan padaku jalan-Mu karena jalan itulah yang kucari.

" Kupikir aku sudah berada di jalan itu, jalan kedamaian dan kepolosan seorang perempuan. 
Dan hari ini aku tidah kehilangan identitasku, tetapi juga jalan-Ku. Aku sudah hancur berkeping-keping. Aku  tidak tahu lagi ke mana harus menuju. Aku tidak ingin mengabaikan tugas dan peranku sebagai seorang istri dan juga ibu dari anak-anakku. Bantulah aku membuang semua pikiran dan perasaan buruk ini untuk memurnikan diriku dan menghapus semua jejak masa laluku sehingga aku bisa memulai lembaran baru dalam keadaan murni, semurni-murninya. Bilaslah dari dalam hatiku hasratku yang menggebu pada sebuah rasa..."
Bekukan aku dalam keterpurukanku, tolong bantulah aku menggapai pikiran yang seperti itu! Kalau tidak, aku akan menjadi orang yang kehilangan jiwa. Aku tidak akan mampu  menahan siksa ini ataupun menghapadinya. " AAMIIN...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar