di langit, awan merepih hari
di bumi, sepi meriap purba
lihatlah !
yang tersisa di genggaman jari-jari pagi
tentang embun yang bergalur di urat daun
ia adalah air mata kehidupan baru
ketika daun jatuh di ribaan senja
gugur bukan lagi kesetiaan yang mengukur
sebab kenangan sebatas umur tak akan bisa diulur
diluar detik, sesaat adalah abadi
mengekalkan esok yang mungkin tak ada
maka biarkan sejenak aku terbaring
sebelum angin bersiru, kemana lagi akan tiba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar