Selasa, 25 September 2012

Daun Jatuh



di langit, awan merepih hari
di bumi, sepi meriap purba

lihatlah !

yang tersisa di genggaman jari-jari pagi
tentang embun yang bergalur di urat daun
ia adalah air mata kehidupan baru

ketika daun jatuh di ribaan senja
gugur bukan lagi kesetiaan yang mengukur
sebab kenangan sebatas umur tak akan bisa diulur

diluar detik, sesaat adalah abadi
mengekalkan esok yang mungkin tak ada
maka biarkan sejenak aku terbaring
sebelum angin bersiru, kemana lagi akan tiba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar